I. INTRODUCTION
This is the story about young people’s love. This story is very interesting to be read because this story is reflect the young people’s felling of love in everyday they life.
This story is also be more interesting because of its content the characters that can make people interested to read this book. These sort story was written on simple telling(simple story) to makes the reader easily on understanding the story.
The title of the story is ‘The Great Gatsby” that was written by F. Scott Fitzgerald, known as a good story writer, many best sort story was written by him.
LOVE have very powerful meaning. Love can make people do everything to express their feeling. people can do everything even if it is a crazy thing that unreasonable for another people. Love can also make people happy or sad. Love is a gift from God for every people in the world, so that they can feel happy. Sometimes the story of is complicated. We can’t predict the way of love. So many love story that ended on sadness and the other ended their love story on happiness.
The love story of the main character of these sort story is relative complicated. Its needs his struggle to make it real.
The story of Gatsby’s love was begin when he met the beautiful girl named Daisy, she is Gatsby’ boss’s daughter. They met each other when they still teenager. They are falling in love in the first meeting. They are separated because of the world war II. At that time Gatsby follow in war.
Daisy felt very sad because of it. She sad because she so far away from Gatsby, the man that can make her fall in love. She can’t meet Gatsby for long time. Until Daisy studied at Yale University the place on where she met Tom Buchanan, the man that finally become her husband. Daisy and Tom seem like a great couple. At the first time they live so very happy. The happiness of Daisy and Tom ended when Tom has affair with another girl. And it known by Daisy’s cousin named Nick Caraway. Nick visits to Daisy’s house to see Daisy because they were not meeting each other for long time.
In sort, Daisy meets Gatsby again. Daisy does not realize that Gatsby was stay near Daisy’s house for so long. Gatsby was build a big house near Daisy’s house and stay there only to be near and close with daisy, so he can see, he still has a dream to meet Daisy.
Gatsby do all things to meet Daisy. He gives big parties to strangers every Saturday night , only to meet Daisy . he want to show his house to Daisy and make Daisy realize that he has been so close from her. He was waiting her for five years.
Nick caraway became Gatsby’s friend. And it is the way for Gatsby to meet Daisy, the woman that he loves. At the first meeting they look very happy. It can seen from their eyes. They see each other. Talk about their story. Daisy looks so sad when she tells Gatsby the truth that she has been married with Tom and now she doesn’t feel happy with him.
Although Daisy has been married Tom Buchanan. They still love each other. Until the time when Daisy kill someone when she drive a car. Because Gatsby loves Daisy very much, he protect Daisy any more. He waiting Daisy out side her house only to make sure that Daisy is fine. He also said that he is the people that was kill that people only to make Daisy feels save.
On that tragedy Gatsby death because he was shot by the woman (victim)’s husband. And its is the end of his dream.
II. DISCUSSION
1. Characters on these sort story.
The character on these sort story are classified into :
a. Protagonist character
The protagonist characters on these sort story are: Gatsby and Daisy
They are categorize into protagonist character because they are the main character on these sort story. They are the character who dominates the narrative. And its because they have a good behavior.
b. Antagonist character
The antagonist character is the influential enemy of protagonist character. In the Great Gatsby sort story the antagonist character are Myrtle Wilson, Tom Buchanan, and Wilson.
• Myrtle Wilson
Myrtle Wilson is a wife of Mr. Wilson, she has an affair (secret relationship ) with Tom Buchanan (Daisy’s husband)
• Tom Buchanan as told before , he is Daisy’s husband who has a affair with Myrtle although Myrtle has had a husband. It was make Daisy become un happy with her married.
• Wilson
He is Myrtle’s husband . he was shoot Gatsby and kill him.
c. Witnesses Character
The witnesses character on these sort story is Nick Caraway. The witnesses character is the minor character. Nick observes development and act.
2. setting
The setting on these sort story are on Daisy’s house, Gatsby’s house, apartment in New York, Wilson’s house
III. Conclusion
analyze the sort story from its character, setting, and plot. by analyze sort story we can know the quality of these sort story, we can know that the sort story is has a good quality for reader or not.
From these analysis we can know that the Great Gatsby sort story is a good sort story for reader. It will be interesting to read these sort story. So, I suggest you to read these sort story.
Rabu, 26 Mei 2010
IMAN
IMAN MENERUT AGAMA ISLAM
BERDASAR PADA AL-QUR’AN
Ciri – ciri orang beriman.
Menurut Al-qur’an surat Al-anfal ayat 2-4 ciri-ciri orang beriman yaitu:
2. Sesungguhnya, orang-orang beriman, ialah orang-orang yang, bila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepadanya, bertambah imannya, sedang mereka itu bertawakal kepada tuhannya.
3. (Dan) orang-orang yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepadanya.
4. Mereka itulah orang – orang yang sebenarnya beriman. Untuk mereka derajat(yang tinggi) disisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.
(QS. AL-ANFAL ayat 2-4)
Beriman kepada Allah, ialah mengi’tikadkan (meyakinkan) , bahwa Allah itu satu tidak beranak,dan tidak ada yang serupa dengan dia satu juapun .
Yang menciptakan langit dan bumi. Dia mengadakan jodoh (perempuan) bagimu, dari pada dirimu, begitu pula jodoh-jodoh pada binatang-binatang ternak, sehingga kamu menjadi ramai. Tak ada satupun yang menyerupaiNya. Dia Maha mendengar lagi Mahamelihat.
(QS. ASY-SYUURAA ayat 11 )
1. Katakanlah (ya Muhammad): Dia Allah yang Mahaesa.
2. Allah yang dituju (untuk meminta hajat)
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (berbapa)
4. Dan tidak ada satupun yang menyerupaiNya.
(QS. AL-IKHLAS ayat 1-4)
IMAN MENERUT AGAMA ISLAM
BERDASAR PADA AL-QUR’AN
Ciri – ciri orang beriman.
Menurut Al-qur’an surat Al-anfal ayat 2-4 ciri-ciri orang beriman yaitu:
2. Sesungguhnya, orang-orang beriman, ialah orang-orang yang, bila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepadanya, bertambah imannya, sedang mereka itu bertawakal kepada tuhannya.
3. (Dan) orang-orang yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepadanya.
4. Mereka itulah orang – orang yang sebenarnya beriman. Untuk mereka derajat(yang tinggi) disisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.
(QS. AL-ANFAL ayat 2-4)
Beriman kepada Allah, ialah mengi’tikadkan (meyakinkan) , bahwa Allah itu satu tidak beranak,dan tidak ada yang serupa dengan dia satu juapun .
Yang menciptakan langit dan bumi. Dia mengadakan jodoh (perempuan) bagimu, dari pada dirimu, begitu pula jodoh-jodoh pada binatang-binatang ternak, sehingga kamu menjadi ramai. Tak ada satupun yang menyerupaiNya. Dia Maha mendengar lagi Mahamelihat.
(QS. ASY-SYUURAA ayat 11 )
1. Katakanlah (ya Muhammad): Dia Allah yang Mahaesa.
2. Allah yang dituju (untuk meminta hajat)
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (berbapa)
4. Dan tidak ada satupun yang menyerupaiNya.
(QS. AL-IKHLAS ayat 1-4)
Indahnya memaafkan
Betapa Indahnya Memaafkan...
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pernah melakukan kesalahan, baik itu kesalahan kecil maupun kesalahan besar yang dapat berakibat fatal. Kesalahan atau kekeliruan tersebut dapat berupa kesalahan pada diri sendiri maupun kesalahan terhadap orang lain. Kesalahan pada diri sendiri misalnya: kita tidak menggunakan waktu yang kita miliki dengan baik sehingga hal tersebut dapat merugikan kehidupan kita dan bahkan mungkin dapat berakibat buruk untuk masa depan kita. Sedangkan kesalahan atau kekeliruan terhadap orang lain diantaranya ialah berbagai tindakan kita yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap orang lain dan menyakiti perasaan orang lain. Kesalahan terhadap orang lain tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dengan kontak dengan orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain tersebutlah terkadang manusia melakukan kesalahan.
‘MAAF’ merupakan satu kata yang sederhana namun mengandung makna yang sangat dalam. Kata ’maaf’ terkadang menjadi satu kata yang sangat sulit untuk diucapkan. Meminta maaf merupakan hal mulia, namun alangkah lebih mulia lagi jika kita mampu untuk memaafkan dengan ikhlas. Diperlukan hati yang tulus dan ikhlas untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain.
Dalam bukunya; 52 cara sederhana membangun keyakinan diri, Chaterin E. Rollins mengatakan bahwa: “memaafkan akan memberi perasaan tenang, beres, dan menyelesaikan semua kejadian pada masa lalu kita yang tidak bisa kita lupakan. Dengan begitu memaafkan berarti menyembuhkan“.
Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk tidak berbuat salah kepada kita, kita juga tidak bisa menuntut kepada orang lain untuk melakukan semua yang kita inginkan karena kita ini bukanlah “jaksa penuntut“. Kita juga tidak bisa menghakimi orang lain, apakah mereka telah berkata atau bertindak salah yang mengakibatkan perasaan kita menjadi tersakiti dan dirugikan karena kita ini juga bukanlah “Hakim“ yang dapat menentukan seseorang itu benar atau salah.
Dalam bukunya, Chaterin E. Rollins juga berpendapat: “Memaafkan akan membebaskan anda untuk menghadapi masa kini dan mwmbuat rencana masa depan. Memaafkan menempatkan anda pada posisi dimana anda tidak lagi berada ’di bawah pengaruh’ pandangan kritis orang lain termasuk pandangan atau sikap yang merusak harga diri dan melukai kepercayaan diri anda“.
Oleh sebab itu, belajarlah untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain, agar hidup kita bisa tenang, aman, damai dan bahagia. Bukankah Tuhan saja yang maha mulia selalu memaafkan hambanya yang telah bertaubat?. Lalu mengapa kita umatNYA begitu angkuh dan sombong sehingga sulit bagi kita untuk ’memaafkan’.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pernah melakukan kesalahan, baik itu kesalahan kecil maupun kesalahan besar yang dapat berakibat fatal. Kesalahan atau kekeliruan tersebut dapat berupa kesalahan pada diri sendiri maupun kesalahan terhadap orang lain. Kesalahan pada diri sendiri misalnya: kita tidak menggunakan waktu yang kita miliki dengan baik sehingga hal tersebut dapat merugikan kehidupan kita dan bahkan mungkin dapat berakibat buruk untuk masa depan kita. Sedangkan kesalahan atau kekeliruan terhadap orang lain diantaranya ialah berbagai tindakan kita yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap orang lain dan menyakiti perasaan orang lain. Kesalahan terhadap orang lain tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dengan kontak dengan orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain tersebutlah terkadang manusia melakukan kesalahan.
‘MAAF’ merupakan satu kata yang sederhana namun mengandung makna yang sangat dalam. Kata ’maaf’ terkadang menjadi satu kata yang sangat sulit untuk diucapkan. Meminta maaf merupakan hal mulia, namun alangkah lebih mulia lagi jika kita mampu untuk memaafkan dengan ikhlas. Diperlukan hati yang tulus dan ikhlas untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain.
Dalam bukunya; 52 cara sederhana membangun keyakinan diri, Chaterin E. Rollins mengatakan bahwa: “memaafkan akan memberi perasaan tenang, beres, dan menyelesaikan semua kejadian pada masa lalu kita yang tidak bisa kita lupakan. Dengan begitu memaafkan berarti menyembuhkan“.
Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk tidak berbuat salah kepada kita, kita juga tidak bisa menuntut kepada orang lain untuk melakukan semua yang kita inginkan karena kita ini bukanlah “jaksa penuntut“. Kita juga tidak bisa menghakimi orang lain, apakah mereka telah berkata atau bertindak salah yang mengakibatkan perasaan kita menjadi tersakiti dan dirugikan karena kita ini juga bukanlah “Hakim“ yang dapat menentukan seseorang itu benar atau salah.
Dalam bukunya, Chaterin E. Rollins juga berpendapat: “Memaafkan akan membebaskan anda untuk menghadapi masa kini dan mwmbuat rencana masa depan. Memaafkan menempatkan anda pada posisi dimana anda tidak lagi berada ’di bawah pengaruh’ pandangan kritis orang lain termasuk pandangan atau sikap yang merusak harga diri dan melukai kepercayaan diri anda“.
Oleh sebab itu, belajarlah untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain, agar hidup kita bisa tenang, aman, damai dan bahagia. Bukankah Tuhan saja yang maha mulia selalu memaafkan hambanya yang telah bertaubat?. Lalu mengapa kita umatNYA begitu angkuh dan sombong sehingga sulit bagi kita untuk ’memaafkan’.
Sabtu, 19 Desember 2009
Indahnya wanita
Wanita
Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tapi dari tulang rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi
Dikutip dari: agar bidadari cemburu padamu
Karya: Salim A. Fillah
Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tapi dari tulang rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi
Dikutip dari: agar bidadari cemburu padamu
Karya: Salim A. Fillah
syair
Pesona di atas pesona
Ku tanamkan di dalamya mutiara
Lalu ku biarkan bersinar tanpa mentari
Dan berjalan tanpa rembulan
Kedua matanya adalah sihir
Dan keningnya laksana pedang India
Milik Allah-lah bulu mata, leher,
dan kulit yang dicelup merah(‘Aidh Al Qarni)
Dikutip dari: agar bidadari cemburu padamu
Karya: Salim A. Fillah
Ku tanamkan di dalamya mutiara
Lalu ku biarkan bersinar tanpa mentari
Dan berjalan tanpa rembulan
Kedua matanya adalah sihir
Dan keningnya laksana pedang India
Milik Allah-lah bulu mata, leher,
dan kulit yang dicelup merah(‘Aidh Al Qarni)
Dikutip dari: agar bidadari cemburu padamu
Karya: Salim A. Fillah
PENELITIAN BUDAYA
BUDAYA TAKBIR KELILING PADA BULAN RAMADHAN
DI INDRA MAYU-JAWA BARAT
Penelitian kebudayaan
Diajukan Guna Melengkapi Syarat Mata Kuliah Soft Skill
Pengantar Penelitian Kebudayaan
Disusun oleh:
1. AGUSTIN SUHARTINI (10606002)
2. RINI HEDIAWATI (10606072)
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2009
ABSTRAK
AGUSTIN SUHARTINI, RINI HEDIAWATI. Budaya Takbir Keliling pada Bulan Ramadhan Di Suku Suinda-Jawa Barat. Dibimbing oleh TRI BUDIARTA.
Takbir keliling adalah suatu acara yang dilakukan pada malam hari pada hari terakhir puasa dan merupakan bentuk perayaan umat muslim dimana mereka telah berhasil menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Takbir keliling juga merupakan bentuk luapan kegembiraan umat muslim dalam menyambut hari kemenangan ( idhul fitri). Tujuan penulis mengadakan penelitian bertema kebudayaan takbir keliling pada masyarakat Indramayu, Jawa Barat yaitu: 1. mendeskripsikan budaya takbir keliling pada masyarakat indramayu, 2. mengiinterpretasikan budaya Takbir Keliling.untuk mendapatkan informasi penulis menggunakan metode wawancara dengan masyarakat setempat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, budaya takbir keliling merupakan wujud ke kreatifitasan masyarakat setemapat guna memeriahkan bulan Ramadhan tanpa menghilangkan hakikat dari takbiran itu sendiri yaitu mengagungkan nama Allah yang menyakini bahwa Allah itu Maha Besar, pemilik seluruh alam semesta ini yang patut kita agung-agungkan. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak bosan dengan takbiran yang biasanya dilakukan hanya di masjid-masjid atau di mushola-mushola saja. Dari penelitian ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa takbir keliling ini dapat mempererat tali persaudaraan dengan masyarakat satu sama lain terlebih lagi dengan masyarakat di luar daerah lainnya dan menciptakan kekompakan saat melaksanakan takbir keliling ini yang dapat diaplikasikan di kegiatan-kegiatan yang lainnya.
I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang Masalah
Mempelajari Kebudayaan adalah sangat menyenangkan. Selain menambah pengetahuan diri juga kita bisa tahu bagaimana kebudayaan tersebut tercipta dan dilestarikan hingga kini. “Budaya” berasal dari bahasa sansakerta yaitu “budhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “budhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Ada beberapa pendapat tentang kebuayaan dari beberapa ahli. Menurut Sofia Rangkuti-Hasibuan kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dan dianataranya terdapat dua unsur yakni unsur phenomenon, bentuk benda atau materi dan unsure noumenon atau bentuk ide dan gagasan. Sedangkan menurut A.L Kroeber dan Clyde Kluckhon, kebudayaan atau peradaban merupakan keseluuhan unsur yang terkandung di dalamnya, seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moralitas, adat dan kemampuan yang lain dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dari definisi kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia sebagai anggota masyarakat yang tercipta dalam bentuk benda atau materi dan bentuk ide dan gagasan yang diyakini dan dirasa manfaatnya bagi masyarakat sehingga mampu dilestarikan hingga kini.
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki begitu banyak suku daerah dan dari suku-suku tersebut tercipta kebudayaan yang berbeda-beda pula. Misalnya, Suku Sunda dengan budaya kesenian, kebiasaan atau adat istiadat, pakaian adat, hukum, kepercayaan, makanan khas dan lain sebagainya. Budaya keseniannya meliputi seni tari, seni musik seni pertunjukan, dan lain-lain. Adapun budaya kesenian yang paling menonjol dari suku sunda ini adalah adanya seni tari jaipong dan seni pertunjukan Wayang Golek. Budaya yang terlahir menjadi adat kebiasaan istiadat adalah seperti membuat sesajen yang diperuntukan bagi roh-roh halus dari keluarga yang telah meninggal dunia agar mereka tidak mengganggu anggota keluarga lain yang masih hidup. Terlebih lagi jika akan mengadakan acara besar seperti resepsi pernikahan, sunatan, nuju bulanan dan lain-lain, sesajen menjadi hal yang wajib di lakukan.
Dari gambaran mengenai kebudayaan di atas, objek penelitian penulis adalah tentang kesenian, yaitu “Budaya Takbir Keliling di Suku Sunda”. Alasan mengapa penulis hendak mengambil objek penelitian tersebut adalah karena Takbir Keliling merupakan salah satu kesenian dan kebiasaan yang sudah sering di lakukan masyarakat setahun sekali ketika bulan Ramadhan tiba. Orang-orang secara suka cita berbondong-bondong mengikuti takbir keliling ini menggunakan mobil dengan bak terbuka. Mengapa Takbir Keliling ini merupakan salah satu kesenian, karena menggunakan alat seperti “bedug” dan alat-alat musik pendukung lainnya yang akan menghasilkan suara yang harmonis dengan diiringi lantunan takbir oleh para pemukul atau pemainnya dengan maksud membesarkan nama Allah SWT. “Takbiran” biasa orang memanggilnya adalah memang kebiasaan yang lazim dilakukan hampir seluruh masyarakat yang memeluk agama Islam sebagai ungkapan rasa syukur terhadap tuhannya. Takbiran ini biasanya dilakukan setelah sholat Magrib di mushola atau di masjid-masjid di akhir puasa Ramadhan atau sehari sebelum hari raya idul fitri dilaksanakan. Seiring perkembangan arus zaman, Takbiran ini akhirnya dimodifikasi dengan berkeliling menggunakan kendaraan. Untuk itu dinamakan Takbir Keliling.
Melalui penelitian ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat untuk masyarakat pada umumnya dan untuk penulis pada khususnya.
I.2. Tujuan Penulisan
1. Ingin mendeskripsikan budaya Takbir Keliling pada masyarakat Indramayu.
2.Untuk mengiinterpretasikan budaya Takbir Keliling pada masyarakat Indramayu
I.3. Manfaat penulisan
1. Agar mampu mendeskripsikan budaya Takbir Keliling pada masyarakat Indramayu
2. Agar mampu menginterpretasikan budaya Takbir keliling pada masyarakat Indramayu
I.4. Metode Penelitian
1. Metode pengumpulan data lapangan
2. Metode interpretasi (pengolahan data/Quantitatif)
II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Takbir
Takbir, adalah seruan Allahu Akbar الله أَكْبَر ("Allah Maha Besar") yang merupakan sebuah kalimat dalam bahasa Arab, artinya ialah Allah Maha Besar/Agung. Seruan ini dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan nama Tuhan atau asma Allah.
II.2 Pengertian Ramadhan
Ramadhan (ejaan KBBI: Ramadan, dalam bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al-Quran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al-Quran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al-Quran pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:
"bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."
III
DESKRIPSI KEBUDAYAAN
III. 1. Peralatan Yang Digunakan
Adapun peralatan yang digunakan pada saat takbir keliling yakni:
1. Benda yang akan diarak
Benda yang akan diarak dapat berupa replika/tiruan binatang, masjid, tokoh(orang).
Contoh benda arakan:
2. Obor
Lampu(lentera) yang terbuat dari bambu yang diisi dengan minyak dan diberi sumbu. Obor merupakan salah satu ciri khas dari acara malam takbiran. Obor digunakan sebagai sarana penerangan pada saat malam takbiran.
3. Bledogan karbit
Selain pembuatan obor, hal yang tidak kalah pentingnya dalam acara malam takbir keliling yakni pembuatan “bledogan karbit”. Bledogan karbit yakni sejenis petasan yang berukuran besar yang terbuat dari potongan bambu yang besar pula, yang kemudian diisi dengan karbit kemudian disulut, sehingga dapat menghasilkan bunyi yang cukup keras.
4. Lampu Cina (lampion )
Selain obor sarana penerangan lain yang juga sering dijumpai pada saat malam takbir keliling yakni lampu cina(lampion), hal ini dikanrenakan oleh bentuk lampu cina (lampion) yang indah.
5. Bedug
Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
6. Kentongan
Kentongan terbuat dari kayu yang dibentuk dengan berbagai ukuran. Ada yang berukuran kecil dan ada juga yang sengaja dibuat besar. Tergantung pada besar kecilnya bedug yang dilengkapinya.
7. kendaraan beroda 2 , 4 atau lebih
Kendaraan ini dibutuhkan apabila takbir keliling tidak dengan berjalan kaki.
III.2. Persiapan Takbir Keliling
Persiapan dalam mengadakan takbir keliling mulai dilakukan ± ½ bulan akhir menjelang hari raya, yaitu 15 hari hari sebelum hari raya idhul fitri. Adapun persiapan yang dilakukan yakni membuat benda yang akan diarak ( dipamerkan secara keliling). Benda yang akan diarak dapat berupa replika/tiruan binatang, masjid, tokoh(orang), dan aneka macam makhluk ghaib. (benda arakan tersebut di Bali dikenal dengan ogoh-ogoh).
Pembuatan benda arakan biasanya dilakukan oleh para remaja, khususnya remaja masjid dan dibantu pula oleh masyarakat sekitar. Selain pembuatan benda arakan, masyarakatpun disibukan dengan pembuatan peralatan takbir keliling lainya yang dapat menambah semaraknya acara malam takbir keliling. Salah satu hal yang tidak dapat terlepas dari adanya acara malam takbir keliling yaitu adanya obor.
“Obor selalu ada dalam acara takbir keliling setiap tahun”
Di daerah Indramayu, khususnya di Bongas, dalam mengadakan takbir keliling masyarakat menyertakan “organ” ( musik yang terdiri dari gitar, piano, seruling, drum yang dilengkapi pula denagn sound system, yang biasa diadakan pada saat hajatan) yang diharapkan dapat menambah semarak suasana malam takbir keliling.
III.3. Pelaksanaan Takbir Keliling.
Pelaksanaan takbir keliling di daerah Bongas Kab. Indramayu
1. Waktu Pelaksanaan
Takbir keliling diadakan pada malam hari sebelum hari raya idul fitri tiba. Takbiran biasanya dimulai setelah sholat isya atau sekitar pukul 20.00 WIB.
2. Peserta( orang-orang yang turut berpartisipasi)
Takbir keliling diramaikan oleh masyarakat sekitar, dari mulai anak kecil sampai dengan orang tua. Mereka berkeliling seraya mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. (ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR. LAA…ILAHAILALLAH HUALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR WALILLAA HILHAMD).
Hampir semua masjid dan mushola di daerah Bongas mengadakan acara takbir keliling. Tiap-tiap masjid dan musholapun berlomba-lomba saling mempertunjukan kekompakan dan kreatifitas masing-masing dalam meramaikan suasana malam takbir keliling.
Tidak jarang satu rombongan masjid/mushola yang berpapasan di jalan dengan rombongan dari masjid/mushola lain. Pada saat berpapasan inilah masing-masing rombongn berusaha menampilkan atau saling memamerkan kreatifitasnya masing-masing. Mereka saling berlomba menunjukan kemeriahan dan semangat mereka dalam bertakbir, hal tersebut bahkan dapat memadati jalan sehingga dibutuhkan kesabaran agar masing-masing rombongan dapat meneruskan takbir keliling tanpa adanya suatu keributan.
3. Rute Yang Dilalui Pada Saat Takbir Keliling.
• Dengan Berjalan Kaki
Rute yang dilalui rombongan takbir keliling jika berjalan kaki biasanya rombongan berkeliling ke 3-4 desa.
Takbiran dengan berjalan kaki ini lebih sering dilakukan karena suasana takbiran lebih terasa dan lebih mengundang perhatian banyak warga, karena biasanya lebih meriah. Selain itu juga takbir keliling dengan berjalan kaki ini juga dapat diikuti oleh lebih banyak warga masyarakat.
• Dengan Menggunakan Kendaraan
Rute yang dilalui oleh rombongan takbir keliling dengan menggunakan kendaraan biasanya lebih jauh dibandingkan dengan takbir keliling yang hanya berjalan kaki, dapat berkeliling 7-10 desa tetangga. Takbir keliling dengan menggunakan kendaraan ini lebih jarang dilakukan karena tidak banyak warga yang dapat turut serta, hal ini disebabkan karena terbatasnya tampungan orang dalam kendaraan yang disediakan oleh panitiA.
IV
INTERPRETASI
Hasil
Data yang didapat penulis dari hasil wanwancara dengan warga setempat:
1. takbir keliling merupakan suatu rutinitas masyarakat Indramayu khususnya masyarakat desa Bongas yang dilakukan setiap tahun pada akhir bulan puasa.
2. kebiasaan bertakbir keliling sudah sejak lama dijalankan oleh masyarakat Indramayu khususnya masyarakat desa Bongas sejak bertahun-tahun lamanya.
3. bagi masyarakat sekitar takbir keliling merupakan salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
4. kebiasaan takbir keliling merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Indramayu khususnya masyarakat Bongas.
5. pada era modern ini takbir keliling menjadi lebih meriah dengan diikut sertakannya baik alat musik modern maupun alat musik tradisional misalnya: gitar, bas, drum, seruling, gendang , dll.
6. takbir keliling tambah bernyawa dengan banyaknya warga yang turut berpartisipasi.
7. bagi anak-anak takbir keliling merupakan salah satu hal yang sangat ditunggu-tunggu kedatangannya.
8. takbir keliling pun dapat memper erat hubungan silaturahmi antar masyarakat sekitar.
9. dalam bertakbir kelilingpun masyarakat memerlukan kekompakan dan gotong royong.
Kutipan wawancara penulis dengan salah satu warga Bongas Kab. Indramayu.
1. assalamualaikum bu.
Jwb: waalaikum salam wr.wb.
2. sudah berapa lama ibu tinggal didaerah Bongas?
Jwb: saya sudah tinggal di daerah Bongas kira-kira selama 75 tahun, karena sejak lahir saya sudah di daerah ini.
3. apakah ibu mengetahui tentang budaya takbir keliling di daerah ini?
Jwb: iya, saya tahu.
4. suadah berapa lama masyarakat daerah Bongas mengadakan takbir keliling?
Jwb: masyarakat di daerah ini telah melaksanakan takbir keliling sejak bertahun tahun lamaya.
5. tepatnya sudah berapa tahun?
Jwb: ya, sekitar lebih dari 25 tahun yang lalu.
6. bagaimana masyarakat menerima budaya takbir keliling ini?
Jwb: masyarakat sangat bahagia dalam menyambut dan melaksanakan kegiatan takbir keliling ini.
7. bagaimana mereka mempersiapkan takbir keliling?
Jwb: mereka saling bergotong royong demi terlaksananya acara takbir keliling ini.
8. apakah kegiatan ini dilakukan setiap tahun?
Jwb: ya
9. apakah setiap tahunnya perayaan takbir keliling selalu berjalan meriah?
Jwb: ya, para warga selalu berusaha agar takbir keliling dapat berjalan dengan meriah setiap tahunnya.
10. apa yang menjadi alasan warga dalam mengadakan takbir keliling?
Jwb: warga masyarakat Bongas tetap menjaga tradisi takbir keliling yang diadakan setahun sekali ini. Diantara alasan warga tetap melaksanakan takbir keliling diantaranya ialah: takbir keliling merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan karena mempunyai banyak nilai positif. Takbir keliling dapat menambah rasa persaudaraan dan gotong royong antar warga masyarakat. Takbir keliling juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga menyambut datangnya hari kemenangan(idhul fitri), karena warga masyarakat Indramayu khususnya masyarakat daerah Bongas mayoritas penduduknya beragama Islam.
V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Takbir keliling bagi warga masyarakat Indramayu merupakan salah satu risan budaya yang perlu dilestarikan. Warga masyarakat Indramayu khususnya daerah Bongas berusaha mempertahankan tradisi takbir keliling dengan tetap berusaha menyalenggarakan takbir keliling setiap tahun.
Seiring berjalannya waktu takbir keliling di daerah Indramayu pun mengalami banyak perubahan yang di sesuaikan dengan perkembangan jaman. Pada mulanya, takbir keliling dilaksanakan oleh para warga dengan cara sederhana, para warga bertakbir keliling desa dengan hanya membawa obor. Semakin majunya jaman mengakibatkan pelaksanaan takbir kelilingpun kian meriah. Masyarakat menyertakan alat musik baik itu alat musik tradisional maupun alat musik modern ( gitar, bas, drum, seruling, piano, keyboard, bedug, kentongan, rebana, dll) bahkan juga menggunakan alat pengeras suara serta kendaraan bermotor ( motor, mobil).
V.2 . Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan:
1. Takbir keliling hal yang positif sehingga baik untuk tetap dijaga pelaksanaannya.
2. Takbir keliling juga merupakan bentuk kegembiraan umat muslim dalam menyambut hari raya kemenangan yaitu Idul Fitri. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dijaga sebaik mungkin agar tidak menodai makna takbir keliling itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Takbir
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramadhan
DI INDRA MAYU-JAWA BARAT
Penelitian kebudayaan
Diajukan Guna Melengkapi Syarat Mata Kuliah Soft Skill
Pengantar Penelitian Kebudayaan
Disusun oleh:
1. AGUSTIN SUHARTINI (10606002)
2. RINI HEDIAWATI (10606072)
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2009
ABSTRAK
AGUSTIN SUHARTINI, RINI HEDIAWATI. Budaya Takbir Keliling pada Bulan Ramadhan Di Suku Suinda-Jawa Barat. Dibimbing oleh TRI BUDIARTA.
Takbir keliling adalah suatu acara yang dilakukan pada malam hari pada hari terakhir puasa dan merupakan bentuk perayaan umat muslim dimana mereka telah berhasil menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Takbir keliling juga merupakan bentuk luapan kegembiraan umat muslim dalam menyambut hari kemenangan ( idhul fitri). Tujuan penulis mengadakan penelitian bertema kebudayaan takbir keliling pada masyarakat Indramayu, Jawa Barat yaitu: 1. mendeskripsikan budaya takbir keliling pada masyarakat indramayu, 2. mengiinterpretasikan budaya Takbir Keliling.untuk mendapatkan informasi penulis menggunakan metode wawancara dengan masyarakat setempat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, budaya takbir keliling merupakan wujud ke kreatifitasan masyarakat setemapat guna memeriahkan bulan Ramadhan tanpa menghilangkan hakikat dari takbiran itu sendiri yaitu mengagungkan nama Allah yang menyakini bahwa Allah itu Maha Besar, pemilik seluruh alam semesta ini yang patut kita agung-agungkan. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak bosan dengan takbiran yang biasanya dilakukan hanya di masjid-masjid atau di mushola-mushola saja. Dari penelitian ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa takbir keliling ini dapat mempererat tali persaudaraan dengan masyarakat satu sama lain terlebih lagi dengan masyarakat di luar daerah lainnya dan menciptakan kekompakan saat melaksanakan takbir keliling ini yang dapat diaplikasikan di kegiatan-kegiatan yang lainnya.
I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang Masalah
Mempelajari Kebudayaan adalah sangat menyenangkan. Selain menambah pengetahuan diri juga kita bisa tahu bagaimana kebudayaan tersebut tercipta dan dilestarikan hingga kini. “Budaya” berasal dari bahasa sansakerta yaitu “budhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “budhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Ada beberapa pendapat tentang kebuayaan dari beberapa ahli. Menurut Sofia Rangkuti-Hasibuan kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dan dianataranya terdapat dua unsur yakni unsur phenomenon, bentuk benda atau materi dan unsure noumenon atau bentuk ide dan gagasan. Sedangkan menurut A.L Kroeber dan Clyde Kluckhon, kebudayaan atau peradaban merupakan keseluuhan unsur yang terkandung di dalamnya, seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moralitas, adat dan kemampuan yang lain dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dari definisi kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia sebagai anggota masyarakat yang tercipta dalam bentuk benda atau materi dan bentuk ide dan gagasan yang diyakini dan dirasa manfaatnya bagi masyarakat sehingga mampu dilestarikan hingga kini.
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki begitu banyak suku daerah dan dari suku-suku tersebut tercipta kebudayaan yang berbeda-beda pula. Misalnya, Suku Sunda dengan budaya kesenian, kebiasaan atau adat istiadat, pakaian adat, hukum, kepercayaan, makanan khas dan lain sebagainya. Budaya keseniannya meliputi seni tari, seni musik seni pertunjukan, dan lain-lain. Adapun budaya kesenian yang paling menonjol dari suku sunda ini adalah adanya seni tari jaipong dan seni pertunjukan Wayang Golek. Budaya yang terlahir menjadi adat kebiasaan istiadat adalah seperti membuat sesajen yang diperuntukan bagi roh-roh halus dari keluarga yang telah meninggal dunia agar mereka tidak mengganggu anggota keluarga lain yang masih hidup. Terlebih lagi jika akan mengadakan acara besar seperti resepsi pernikahan, sunatan, nuju bulanan dan lain-lain, sesajen menjadi hal yang wajib di lakukan.
Dari gambaran mengenai kebudayaan di atas, objek penelitian penulis adalah tentang kesenian, yaitu “Budaya Takbir Keliling di Suku Sunda”. Alasan mengapa penulis hendak mengambil objek penelitian tersebut adalah karena Takbir Keliling merupakan salah satu kesenian dan kebiasaan yang sudah sering di lakukan masyarakat setahun sekali ketika bulan Ramadhan tiba. Orang-orang secara suka cita berbondong-bondong mengikuti takbir keliling ini menggunakan mobil dengan bak terbuka. Mengapa Takbir Keliling ini merupakan salah satu kesenian, karena menggunakan alat seperti “bedug” dan alat-alat musik pendukung lainnya yang akan menghasilkan suara yang harmonis dengan diiringi lantunan takbir oleh para pemukul atau pemainnya dengan maksud membesarkan nama Allah SWT. “Takbiran” biasa orang memanggilnya adalah memang kebiasaan yang lazim dilakukan hampir seluruh masyarakat yang memeluk agama Islam sebagai ungkapan rasa syukur terhadap tuhannya. Takbiran ini biasanya dilakukan setelah sholat Magrib di mushola atau di masjid-masjid di akhir puasa Ramadhan atau sehari sebelum hari raya idul fitri dilaksanakan. Seiring perkembangan arus zaman, Takbiran ini akhirnya dimodifikasi dengan berkeliling menggunakan kendaraan. Untuk itu dinamakan Takbir Keliling.
Melalui penelitian ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat untuk masyarakat pada umumnya dan untuk penulis pada khususnya.
I.2. Tujuan Penulisan
1. Ingin mendeskripsikan budaya Takbir Keliling pada masyarakat Indramayu.
2.Untuk mengiinterpretasikan budaya Takbir Keliling pada masyarakat Indramayu
I.3. Manfaat penulisan
1. Agar mampu mendeskripsikan budaya Takbir Keliling pada masyarakat Indramayu
2. Agar mampu menginterpretasikan budaya Takbir keliling pada masyarakat Indramayu
I.4. Metode Penelitian
1. Metode pengumpulan data lapangan
2. Metode interpretasi (pengolahan data/Quantitatif)
II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Takbir
Takbir, adalah seruan Allahu Akbar الله أَكْبَر ("Allah Maha Besar") yang merupakan sebuah kalimat dalam bahasa Arab, artinya ialah Allah Maha Besar/Agung. Seruan ini dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan nama Tuhan atau asma Allah.
II.2 Pengertian Ramadhan
Ramadhan (ejaan KBBI: Ramadan, dalam bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al-Quran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al-Quran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al-Quran pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:
"bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."
III
DESKRIPSI KEBUDAYAAN
III. 1. Peralatan Yang Digunakan
Adapun peralatan yang digunakan pada saat takbir keliling yakni:
1. Benda yang akan diarak
Benda yang akan diarak dapat berupa replika/tiruan binatang, masjid, tokoh(orang).
Contoh benda arakan:
2. Obor
Lampu(lentera) yang terbuat dari bambu yang diisi dengan minyak dan diberi sumbu. Obor merupakan salah satu ciri khas dari acara malam takbiran. Obor digunakan sebagai sarana penerangan pada saat malam takbiran.
3. Bledogan karbit
Selain pembuatan obor, hal yang tidak kalah pentingnya dalam acara malam takbir keliling yakni pembuatan “bledogan karbit”. Bledogan karbit yakni sejenis petasan yang berukuran besar yang terbuat dari potongan bambu yang besar pula, yang kemudian diisi dengan karbit kemudian disulut, sehingga dapat menghasilkan bunyi yang cukup keras.
4. Lampu Cina (lampion )
Selain obor sarana penerangan lain yang juga sering dijumpai pada saat malam takbir keliling yakni lampu cina(lampion), hal ini dikanrenakan oleh bentuk lampu cina (lampion) yang indah.
5. Bedug
Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
6. Kentongan
Kentongan terbuat dari kayu yang dibentuk dengan berbagai ukuran. Ada yang berukuran kecil dan ada juga yang sengaja dibuat besar. Tergantung pada besar kecilnya bedug yang dilengkapinya.
7. kendaraan beroda 2 , 4 atau lebih
Kendaraan ini dibutuhkan apabila takbir keliling tidak dengan berjalan kaki.
III.2. Persiapan Takbir Keliling
Persiapan dalam mengadakan takbir keliling mulai dilakukan ± ½ bulan akhir menjelang hari raya, yaitu 15 hari hari sebelum hari raya idhul fitri. Adapun persiapan yang dilakukan yakni membuat benda yang akan diarak ( dipamerkan secara keliling). Benda yang akan diarak dapat berupa replika/tiruan binatang, masjid, tokoh(orang), dan aneka macam makhluk ghaib. (benda arakan tersebut di Bali dikenal dengan ogoh-ogoh).
Pembuatan benda arakan biasanya dilakukan oleh para remaja, khususnya remaja masjid dan dibantu pula oleh masyarakat sekitar. Selain pembuatan benda arakan, masyarakatpun disibukan dengan pembuatan peralatan takbir keliling lainya yang dapat menambah semaraknya acara malam takbir keliling. Salah satu hal yang tidak dapat terlepas dari adanya acara malam takbir keliling yaitu adanya obor.
“Obor selalu ada dalam acara takbir keliling setiap tahun”
Di daerah Indramayu, khususnya di Bongas, dalam mengadakan takbir keliling masyarakat menyertakan “organ” ( musik yang terdiri dari gitar, piano, seruling, drum yang dilengkapi pula denagn sound system, yang biasa diadakan pada saat hajatan) yang diharapkan dapat menambah semarak suasana malam takbir keliling.
III.3. Pelaksanaan Takbir Keliling.
Pelaksanaan takbir keliling di daerah Bongas Kab. Indramayu
1. Waktu Pelaksanaan
Takbir keliling diadakan pada malam hari sebelum hari raya idul fitri tiba. Takbiran biasanya dimulai setelah sholat isya atau sekitar pukul 20.00 WIB.
2. Peserta( orang-orang yang turut berpartisipasi)
Takbir keliling diramaikan oleh masyarakat sekitar, dari mulai anak kecil sampai dengan orang tua. Mereka berkeliling seraya mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. (ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR. LAA…ILAHAILALLAH HUALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR WALILLAA HILHAMD).
Hampir semua masjid dan mushola di daerah Bongas mengadakan acara takbir keliling. Tiap-tiap masjid dan musholapun berlomba-lomba saling mempertunjukan kekompakan dan kreatifitas masing-masing dalam meramaikan suasana malam takbir keliling.
Tidak jarang satu rombongan masjid/mushola yang berpapasan di jalan dengan rombongan dari masjid/mushola lain. Pada saat berpapasan inilah masing-masing rombongn berusaha menampilkan atau saling memamerkan kreatifitasnya masing-masing. Mereka saling berlomba menunjukan kemeriahan dan semangat mereka dalam bertakbir, hal tersebut bahkan dapat memadati jalan sehingga dibutuhkan kesabaran agar masing-masing rombongan dapat meneruskan takbir keliling tanpa adanya suatu keributan.
3. Rute Yang Dilalui Pada Saat Takbir Keliling.
• Dengan Berjalan Kaki
Rute yang dilalui rombongan takbir keliling jika berjalan kaki biasanya rombongan berkeliling ke 3-4 desa.
Takbiran dengan berjalan kaki ini lebih sering dilakukan karena suasana takbiran lebih terasa dan lebih mengundang perhatian banyak warga, karena biasanya lebih meriah. Selain itu juga takbir keliling dengan berjalan kaki ini juga dapat diikuti oleh lebih banyak warga masyarakat.
• Dengan Menggunakan Kendaraan
Rute yang dilalui oleh rombongan takbir keliling dengan menggunakan kendaraan biasanya lebih jauh dibandingkan dengan takbir keliling yang hanya berjalan kaki, dapat berkeliling 7-10 desa tetangga. Takbir keliling dengan menggunakan kendaraan ini lebih jarang dilakukan karena tidak banyak warga yang dapat turut serta, hal ini disebabkan karena terbatasnya tampungan orang dalam kendaraan yang disediakan oleh panitiA.
IV
INTERPRETASI
Hasil
Data yang didapat penulis dari hasil wanwancara dengan warga setempat:
1. takbir keliling merupakan suatu rutinitas masyarakat Indramayu khususnya masyarakat desa Bongas yang dilakukan setiap tahun pada akhir bulan puasa.
2. kebiasaan bertakbir keliling sudah sejak lama dijalankan oleh masyarakat Indramayu khususnya masyarakat desa Bongas sejak bertahun-tahun lamanya.
3. bagi masyarakat sekitar takbir keliling merupakan salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
4. kebiasaan takbir keliling merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Indramayu khususnya masyarakat Bongas.
5. pada era modern ini takbir keliling menjadi lebih meriah dengan diikut sertakannya baik alat musik modern maupun alat musik tradisional misalnya: gitar, bas, drum, seruling, gendang , dll.
6. takbir keliling tambah bernyawa dengan banyaknya warga yang turut berpartisipasi.
7. bagi anak-anak takbir keliling merupakan salah satu hal yang sangat ditunggu-tunggu kedatangannya.
8. takbir keliling pun dapat memper erat hubungan silaturahmi antar masyarakat sekitar.
9. dalam bertakbir kelilingpun masyarakat memerlukan kekompakan dan gotong royong.
Kutipan wawancara penulis dengan salah satu warga Bongas Kab. Indramayu.
1. assalamualaikum bu.
Jwb: waalaikum salam wr.wb.
2. sudah berapa lama ibu tinggal didaerah Bongas?
Jwb: saya sudah tinggal di daerah Bongas kira-kira selama 75 tahun, karena sejak lahir saya sudah di daerah ini.
3. apakah ibu mengetahui tentang budaya takbir keliling di daerah ini?
Jwb: iya, saya tahu.
4. suadah berapa lama masyarakat daerah Bongas mengadakan takbir keliling?
Jwb: masyarakat di daerah ini telah melaksanakan takbir keliling sejak bertahun tahun lamaya.
5. tepatnya sudah berapa tahun?
Jwb: ya, sekitar lebih dari 25 tahun yang lalu.
6. bagaimana masyarakat menerima budaya takbir keliling ini?
Jwb: masyarakat sangat bahagia dalam menyambut dan melaksanakan kegiatan takbir keliling ini.
7. bagaimana mereka mempersiapkan takbir keliling?
Jwb: mereka saling bergotong royong demi terlaksananya acara takbir keliling ini.
8. apakah kegiatan ini dilakukan setiap tahun?
Jwb: ya
9. apakah setiap tahunnya perayaan takbir keliling selalu berjalan meriah?
Jwb: ya, para warga selalu berusaha agar takbir keliling dapat berjalan dengan meriah setiap tahunnya.
10. apa yang menjadi alasan warga dalam mengadakan takbir keliling?
Jwb: warga masyarakat Bongas tetap menjaga tradisi takbir keliling yang diadakan setahun sekali ini. Diantara alasan warga tetap melaksanakan takbir keliling diantaranya ialah: takbir keliling merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan karena mempunyai banyak nilai positif. Takbir keliling dapat menambah rasa persaudaraan dan gotong royong antar warga masyarakat. Takbir keliling juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga menyambut datangnya hari kemenangan(idhul fitri), karena warga masyarakat Indramayu khususnya masyarakat daerah Bongas mayoritas penduduknya beragama Islam.
V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Takbir keliling bagi warga masyarakat Indramayu merupakan salah satu risan budaya yang perlu dilestarikan. Warga masyarakat Indramayu khususnya daerah Bongas berusaha mempertahankan tradisi takbir keliling dengan tetap berusaha menyalenggarakan takbir keliling setiap tahun.
Seiring berjalannya waktu takbir keliling di daerah Indramayu pun mengalami banyak perubahan yang di sesuaikan dengan perkembangan jaman. Pada mulanya, takbir keliling dilaksanakan oleh para warga dengan cara sederhana, para warga bertakbir keliling desa dengan hanya membawa obor. Semakin majunya jaman mengakibatkan pelaksanaan takbir kelilingpun kian meriah. Masyarakat menyertakan alat musik baik itu alat musik tradisional maupun alat musik modern ( gitar, bas, drum, seruling, piano, keyboard, bedug, kentongan, rebana, dll) bahkan juga menggunakan alat pengeras suara serta kendaraan bermotor ( motor, mobil).
V.2 . Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan:
1. Takbir keliling hal yang positif sehingga baik untuk tetap dijaga pelaksanaannya.
2. Takbir keliling juga merupakan bentuk kegembiraan umat muslim dalam menyambut hari raya kemenangan yaitu Idul Fitri. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dijaga sebaik mungkin agar tidak menodai makna takbir keliling itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Takbir
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramadhan
Rabu, 16 Desember 2009
TUGAS 4
ANALISIS WAWANCARA ETNOGRAFIS
1. Tahapan tahapan dalam penelitian etnografis :
• Memilih Masalah
Pada intinya etnografi dimulai dengan permasalahan umum yang sama. Pertama:
Apa makna kebudayaan dalam suatu kelompok untuk mengatur tingkah laku dan menginterpretasikan pengalaman. Permasalah ini di dasarkan pada teori kebudayaan.
• Megumpulkan data kebudayaan
Etnografer mengajukan pertanyaan deskriptif dengan melakukan observasi umum dan mencatat semua ini dalam catatan lapangan.
• Menganalisis data kebudayaan
Analisis ini meliputi pemeriksaan ulang catatan lapangan untuk mencari symbol symbol budaya serta mencari hubungan antara symbol symbol itu.
• Memformulasiakan hipotesis etnografis.
Etnografer memformulasikan hipotesis untuk diuji. Hipotesis ini muncul dari budaya yang dipelajari. Hipotesis etnografis harus diformulasikan setelah mengumpulkan data awal. Hipotesis etnografi mengusulkan hubungan yang harus diuji dengan cara mengecek hal hal yang diketahui oleh informan.
• Menuliskan Etnonografi
Penulisan deskriptif kebudayaan akan menstimulasi hipotesis baru serta membawa peneliti untuk kembali melakukan lebih banyak penelitiaan lapangan. Menulis merupakan suatu proses perbaikan analisis.
1. Macam macam Analisis Etnografi
• Analisis Domain: penyelidikan terhadap unit unit pengetahuan budaya yang lebih besar yang disebut Domain. Dalam melakukan jenis analisis ini, kita akan mencari symbol symbol budaya yang termasuk dalam kegiatan domain.
• Analisis Taksonomi: pencarian struktur internal domain serta membentk identifikasi susunan yang bertentangan.
• Analisis Komponen : Pencarian atribut atribut yang menandai berbagai perbedaan diantara symbol symbol dalam sebuah domain.
1. Tahapan tahapan dalam penelitian etnografis :
• Memilih Masalah
Pada intinya etnografi dimulai dengan permasalahan umum yang sama. Pertama:
Apa makna kebudayaan dalam suatu kelompok untuk mengatur tingkah laku dan menginterpretasikan pengalaman. Permasalah ini di dasarkan pada teori kebudayaan.
• Megumpulkan data kebudayaan
Etnografer mengajukan pertanyaan deskriptif dengan melakukan observasi umum dan mencatat semua ini dalam catatan lapangan.
• Menganalisis data kebudayaan
Analisis ini meliputi pemeriksaan ulang catatan lapangan untuk mencari symbol symbol budaya serta mencari hubungan antara symbol symbol itu.
• Memformulasiakan hipotesis etnografis.
Etnografer memformulasikan hipotesis untuk diuji. Hipotesis ini muncul dari budaya yang dipelajari. Hipotesis etnografis harus diformulasikan setelah mengumpulkan data awal. Hipotesis etnografi mengusulkan hubungan yang harus diuji dengan cara mengecek hal hal yang diketahui oleh informan.
• Menuliskan Etnonografi
Penulisan deskriptif kebudayaan akan menstimulasi hipotesis baru serta membawa peneliti untuk kembali melakukan lebih banyak penelitiaan lapangan. Menulis merupakan suatu proses perbaikan analisis.
1. Macam macam Analisis Etnografi
• Analisis Domain: penyelidikan terhadap unit unit pengetahuan budaya yang lebih besar yang disebut Domain. Dalam melakukan jenis analisis ini, kita akan mencari symbol symbol budaya yang termasuk dalam kegiatan domain.
• Analisis Taksonomi: pencarian struktur internal domain serta membentk identifikasi susunan yang bertentangan.
• Analisis Komponen : Pencarian atribut atribut yang menandai berbagai perbedaan diantara symbol symbol dalam sebuah domain.
Label:
ANALISIS WAWANCARA ETNOGRAFI,
TUGAS 3
Langganan:
Postingan (Atom)